Thursday, January 28, 2010

ketika angin terus berhembus
mebelai lembut menyentuh hatiku
menyadarkanku dari semua kenyataan
yang sama sekali tak dapat ku bayangkan

diriku ini hanya seorang yang begitu bodoh
telah membuat sekeping hati terluka
yang telah rela mengorbankan segalanya
hanya demi diriku yang kehilangan akal sehat ini

jujur semua yang kusadari menusuk hati terdalam
yang selama ini tak ku duga tak ku raba
ternyata begini lah adanya
begitu polos atau bodohnya diriku?



apakah yang membuatku begitu sulit melupakan segalanya
dalam relung hatiku
dalam sanubariku
dalam pikiranku
dalam lamunanku
dalam seluruh unsur hidupku
hanya dia yang ada di dalamnya

ia begitu berarti sehingga tak mampu ku melupakannya
namun apakah ini salah
mengapa? mengapa begitu salah?
meskipun ku tahu ini teramat sangat salah
tapi mengapa sulit untuk ku hindari?

dalam hari-hariku yang selalu berwarna-warni
hitam selalu ada di kala kau terlintas menggali semua mimpi
yang telah ku simpan rapat-rapat dan ku kunci dalam otakku
tapi hanya kau yang memiliki kunci itu
kunci yang dapat membuka seluruh emosi jiwaku

bagiku dirimu begitu berarti
tak mampu ku melupakanmu
tidak hanya sekarang, mungkin selamanya
namun kenangan-kenangan ini kucoba tuk selalu ku buang jauh-jauh
namun tak mampu
begitu berat tuk ku lakukan

ini semua tak adil
mengapa begitu berat untukku memutuskan
mengapa terlalu berat untukku melupakanmu?
apa yang ada dalam dirimu sehingga kau begitu berharga untukku?

apakah kau masih merasakan hal yang dulu kau rasakan?
meski hanya bisa melihat dan memandang
bagiku itu sangat menyiksa ku
karena semakin membuatku terluka
semakin membuka tanda tanya
apakah kau masih merasakannya??

aku tahu kau telah menikmati kesendirianmu
kebebasanmu di sana
bersama teman-temanmu
namun, mengapa di dalam lubuk hatiku, ku tahu
kau masih merasakannya
meski tak kau tunjukkan padaku lagi

0 comments:

Post a Comment