Semakin "Pahit" pengalaman atau cerita yang pernah terjadi maka biasanya pendapat yang dikemukakan akan terdengar "Buruk" atau mempunyai kesan yang negatif. Tetapi justru boleh juga menimbulkan kearifan karena dapat memetik pelajaran yang berharga dari pahit-getirnya cinta. Namun itu semua bergantung kedewasaan seseorang dalam menanggapi pengalaman batinnya tersebut.
Bagaimanapun rasanya cinta pada setiap orang, adalah sangat wajar jika setiap orang mempunyai pandangan yang berbeda, sekalipun untuk sebagian orang bahwa pandangan tersebut terkesan egois atau terlalu berlebihan sehingga tidak masuk akal. Bahkan seringkali kita sulit untuk mengistilahkan secara tepat bagaimana rasanya cinta tersebut. Mungkin jika kita diminta untuk mengemukakan pendapat tentang sesuatu hal maka dengan lancar dan mudah kita akan menjabarkan secara rinci dan tepat. Tetapi jika tentang Cinta??? Sepertinya sulit untuk memberikan uraian lengkap secara tepat tentangnya.
Berbicara tentang cinta tak akan pernah habis"nya, terlebih lagi bagi yang sedang "dimabuk" cinta, banyak pendapat aneh tentang cinta, ada yang mengatakan jika cinta datang maka orang yang begitu pendiam mendadak jadi pandai bicara atau boleh dikatakan ia dapat menuliskan berlembar" puisi tentang cinta. Cinta yang datang akan disertai berbagai reaksi, bagi sebagian orang akan lebih memperhatikan penampilannya, bisa saja ia kelihatan semakin cantik/tampan karena "hatinya terus bernyanyi" sehingga keceriaan tersebut terpancar dimata dan wajahnya. Ada pula yang dengan suka rela kehilangan miliknya karena ingin berkorban agar mendapatkan sebuah cinta.
Begitu dahsyatkah cinta sehingga bisa merubah orang menjadi berbeda. Membicarakan tentang cinta tidak diperkenankan dengan logika saja karena cinta tidak ada hubungannya dengan rasionalitas tetapi cinta erat sekali hubungannya dengan perasaan...
Ada dua proses jatuh cinta yang sudah biasa terjadi. Pertama yang dikenal dengan "love at the first sight" (cinta pada pandangan pertama), dan yang kedua terjadi setelah melalui proses interaksi, atau dalam pepatah Jawa dikatakan "tresno jalaran saka kulino" (cinta yang terjadi setelah pertemuan yang berulang".
Love at the First Sight
Jatuh cinta "segera" seperti ini, seperti istilahnya, tertumpu pada ketertarikan visual yang ditangkap oleh panca indra. Tentu saja yang ditangkap panca indra ini adalah bersifat fisik. Bila ada gadis cantik, seksi, dan manis serta ayu, tentu dia akan jadi korban first-sight love dari para lelaki di sekitarnya.
Banyak pelaku cinta seperti ini adalah kaum lelaki, karena tidak bisa dinafikan bahwa kaum lelaki ternyata masih memiliki hasrat untuk tertarik hanya pada kondisi fisik lawan jenisnya sebagai faktor utama. Karena sifatnya yang "segera", maka first-sight love ini bisa terjadi berulang" pada wanita yang cantik atau lelaki yang tampan sebagai korbannya. Namun, cukup banyak cinta seperti ini menjadi awal untuk menjalin hubungan yang lebih serius bagi kebanyakan pasangan.
Tresno Jalaran Saka Kulino
Jatuh cinta seperti ini kelihatan lebih matang dan kukuh, karena panah asmara tidak begitu saja dapat berkelana jika dua insan ini tidak bertemu. Ada proses panjang sebelum busur panah asmara ditembakkan, dimana pasangan tersebut saling mengenal&berinteraksi hingga masing" tahu kelebihan dan kekurangan setiap individu diantara keduanya, sehingga terjadi keserasian yang berakhir pada pertalian kasih dan dapat melahirkan rasa sayang diantara keduanya.
Pada jatuh cinta seperti ini, pertimbangan kondisi yang bersifat fisik bukanlah faktor utama lagi. Keserasian lebih tepat disebut sebagai faktor utama agar jatuh cinta seperti ini dapat terjadi. Sebagai individu yang pasti memiliki keinginan untuk sharing dan menyatakan untuk saling memerlukan itulah yang memberikan peluang terjadinya keserasian perasaan dengan lawan jenis yang dapat menimbulkan perasaan suka yang berlanjut menjadi cinta yang melahirkan rasa sayang.
Pengungkapan
Jika seseorang jatuh cinta pada lawan jenisnya, apa yang seyogyanya dilakukan?. Tentu saja harus didorong agar ia dapat mengungkapkan hal tersebut; atau menyatakan cinta secara eksplisit kepada lawan jenisnya. Kultur di negara" Asia tidak menganggap wajar bila wanita yang menunggakapkan terlebih dahulu. Perkara inilah yang seringkali membuat wanita merasa sulit apabila si lelaki tidak mampu menangkap signal cinta dari si wanita, atau si lelaki tidak memiliki cukup keberanian untuk mengungkapkan perasaannya dengan berbagai sebab tentunya.
Bagi wanita, pengungkapan cinta yang eksplisit (dari lawan jenisnya) itu cukup esensial karena wanita tidak ingin agar cintanya bertepuk sebelah tangan. Namun, bagi lelaki ketakutan akan penolakan menjadikan ia enggan untuk mengungkapkannya, sekalipun ingin; dibutuhkan keberanian yang cukup besar untuk melakukannya. Akhirnya ada sebentuk pengungkapan cinta eksplisit yang berbentuk surat agar si lelaki tidak perlu bertatap muka langsung sehingga menghapuskan kebimbangan kemungkinan penolakan secara langsung dari si wanita yang dicintainya.
Menurut anda proses manakah yang ideal bagi seseorang untuk jatuh cinta?. Dan benarkah seorang wanita tidak dianggap pantas untuk mengutarakan rasa cintanya kepada lawan jenisnya lebih dahulu?. Hanya anda sendiri yang dapat menjawabnya, karena hakikat cinta bersifat sangat eksklusif dari individu yang sedang menjalaninya...
Kisah kasih sepasang anak manusia sudah begitu kerapnya dijadikan bahan cerita yang hadir di tengah" kita dari masa ke masa, baik dalam bentuk cerita turun-temurun, buku, film, maupun media lainnya. Ada cerita yang diilhami dari kisah nyata, tapi ada juga orang yang kisah cintanya seperti dalam film. Sebenarnya apakah yang dikatakan dengan cinta itu?, mengapa topik yang satu ini seperti tidak ada habis"nya untuk diceritakan, dibahas, dan diperdebatkan?, yang lebih penting lagi, apa arti cinta bagi remaja?.
Berbagai terminologi digunakan orang untuk melukiskan bagaimana rasanya jatuh cinta itu. Ada yang bilang bahwa jatuh cinta itu serasa indah sekali, sehingga semua di sekeliling kita juga terasa indah. Ada yang bilang bahwa cinta terasa menyesakkan dada sehingga harus diungkapkan kepada pihak yang dijatuhi cinta. Cinta membuat kita berdebar", berkeringat, dan salah tingkah bila berada dekat si dia.Ehm...
Semua itu sebenarnya merupakan fase ketertarikan yang bisa dijelaskan secara psikologi maupun fisiologi. Pada saat kita tertarik pada seseorang, otak kita mengirimkan signal ke tubuh untuk memproduksi hormon tertentu ya akhirnya memunculkan reaksi" seperti di atas. Siapa yang bisa membuat kita tertarik tentunya sangat dipengaruhi oleh pengalaman pribada serta bagaimana kita tumbuh menjadi remaja dan dewasa dalam lingkungan tertentu.
Sebagai bagian dari satu paket yang dikenal dengan istilah puberitas (masa peralihan), bersamaan dengan adanya perubahan fisik, emosionan, dan seksual, remaja juga mulai mengalami perasaan tertarik pada lawan jenis (atau dan kasus homoseksual dan biseksual, pada sesama jenis) yang diikuti dengan perasaan jatuh cinta. Masalah ini merupakan hal yang normal, walaupun tidak bermakna bahwa remaja yang belum pernah jatuh cinta memiliki masalah.
Menurut kajian yang dilakukan oleh Jackson (2001), remaja cenderung jatuh cinta pada orang yang sudah dikenalnya dengan baik, seperti kawan sekolah, teman bermain atau tetangga. Begitu besarnya tekanan dan pengaruh rekan sebaya bagi remaja, biasanya remaja juga akan jatuh cinta dengan orang" yang disetujui oleh sahabat"nya.
Dengan hadirnya internet secara pesat di dunia kita pada sekarang" ini, maka interaksi kita dengan orang lain juga lebih bervariasi. Sekarang remaja dengan mudahnya berkenalan dengan orang asing melalui chatting di internet, sekaligus juga membuka peluang untuk jatuh cinta. Namun, seperti permah dibahas di beberapa forum web tentang cinta, keindahan dunia maya tidak selalu disertai dengan keindahan dunia nyata. Banyak orang yang memalsukan identitasnya di internet untuk mengambil manfaat dan keuntungan sendiri. Masalah inilah yang mesti harus kita waspadai.
Cinta pada Pandangan Pertama
Walaupun film, buku, dan media massa sering kali menyebut" tentang cinta pada pandangan pertama, banyak orang ya berpendapat bahwa masalah ini hanya membesar"kan romantisme dan sangat jarang terjadi pada kehidupan sehari". Mereka berpendapat bahwa akan sulit mencintai seseorang yang kepribadiannya belum dikenal pasti secara lebih jauh dan dalam. Ketertarikan memang tidak boleh begitu saja disamakan dengan cinta, jika memikirkan betapa cinta melibatkan emosi yang lebih dalam.
Budaya media massa lebih memusatkan perhatian pada cinta romantis, sehingga mempengaruhi banyak orang untuk berfikir bahwa inilah bentuk cinta sejati yang harus dimiliki setiap pasangan. Pada kenyataannya, menurut para pakar, cinta yang romantis hanyalah bagian awal dari sebuah perjalanan panjang, dan banyak orang justru melakukan kesalahan fatah pada tahap ini. Tahap cinta berikutnya, walaupun tidak seintim cinta romantis, biasanya lebih dalam, lebih membahagiakan dan tentu saja lebih terasa nyaman karema sudah mengenali pasangannya dengan lebih baik. Untuk mencapai tahap ini tentunya diperlukan waktu yang lebih lama, karema dalam waktu tertentu itu pasangan dapat saling belajar baik tentang dirinya sendiri maupun pasangannya.
Jatuh cinta pada pandangan pertama dapat menjadi titik tolak dari perjalanan menuju cinta yang lebih jauh. Tapi sekali lagi, masalah ini dapat menjadi bahaya, karena pada awalnya kita sering mengira bahwa ketertarikan sama dengan cinta, tidak sedikit jumlahnya remaja yang tersilap dan menyerahkan segala"nya kepada pasangannya karena merasakan bahwa inilah cinta sejatinya.
Apakah Seks sama dengan Cinta?
Banyak remaja (terutama remaja wanita) yang melakukan hubungan seks bukan karena mereka secara fisik ingin melakukannya, namun hanya karena mereka percaya bahwa mereka perlu memberikan kepuasan seksual kepada "teman" lelakinya agar tetap dicintai. Mereka berpikir bahwa seks merupakan bukti cinta, mungkin juga karena pasangannya selalu mengatakan demikian.
Malangnya, pada beberapa kasus, setelah mendapatkan seks, si lelaki justru memutuskan hubungan dan menganggap pasangannya "bukan wanita yang baik". Masalah ini tentu sangat tidak adil bagi si wanita. Kalaupun pada saat melakukan hubungan seks si lelaki menggunakan kondom sebagai proteksi terhadap kehamilan dan AIDS. Masih ada satu hal yang tidak dapat diproteksi, yaitu hati dan perasaan. Tentu, ditinggalkan kekasih hati akan terasa sangat menyakitkan, apalagi bila kita sudah merasa menyerahkan segala"nya pada si dia.
Karena itulah, kita harus berpikir seribu kali sebelum mengatakan "ya" untuk hubungan seksual sebelum pernikahan. Pikirkan lagi konsekuensi yang akan terjadi pada diri kita dan pasangan kita. Jangan mau jadi korban, dan jangan membuat orang lain menjadi terkorban dari perilaku kita yang tidak bertanggung jawab. Kalau kita memang benar" cinta, tentunya kita akan sabar untuk menunggu saat yang paling tepat untuk melakukan hubungan seks (setelah pernikahan), dan tidak akan mengatasnamakan cinta demi seks atau seks demi cinta.
Nah dengan ini, kita mesti ingat bahwa masa remaja ini masa belajar, begitu juga dalam masalah cinta. Selain menyikapinya dengan wajar, jangan lupa untuk menikmatinya. Jatuh cinta di masa remaja semestinya membawa kesenangan yang sifatnya positif bagi kedua belah pihak. Membuat kita lebih semangat belajar di sekolah/kampus dan menatap dunia dengan lebih cerah.
Makanya, kalau anda merasa bahwa pasangan anda (atau gaya percintaan anda) membuat anda tidak bahagia, apalagi kalau sampai melibatkan kekerasan baik dalam bentuk fisik, emosional, maupun jiwa, mungkin sudah waktunya untuk meninjau kembali hubungan anda. Pikirkan lagi, mau terus atau berhenti di saat ini juga. Kalau bingung, anda boleh meminta bantuan dari ibu, bapak, guru atau orang" yang ada di sekitar anda yang anda percaya...
0 comments:
Post a Comment