Monday, December 6, 2010

not a dream but it's real :(

Semua orang punya masalah,entah bagaimana masalah itu bisa terselesaikan,semuanya memiliki cara berbeda.
Begitupun aku.
Pernakah kalian menitihkan airmata ?
Pernah. Begitupun aku.
Bagiku, tiap tetesan airmata adalah ungkapan perasaanku.
Disaat aku sedih, aku tak hanya menangis, tapi aku juga dapat tertawa.
Disaat aku bahagia, aku tak hanya bisa tertawa, tapi aku juga dapat menangis.
Disaat aku kosong, aku tak bisa apa-apa.
Aku hanya bisa menatap kekosongan.
Yang melandaku, lalu menerkamku menjadi pengikutnya.
Hari ini.
Sejujurnya aku sangat kecewa.
Aku munafik.
Aku penipu.
Aku pembohong.
Aku sok suci.
Aku sok polos.
Aku tahu itu.
Bagaimanapun caranya aku menutupi semua ini, pastinya akan terbongkar.
Aku sakit.
Aku kecewa.
Aku sedih.
Aku menangis.
Aku bingung.
Entah kata macam apa yang harus aku jabarkan untuk mengungkapkan perasaanku ini.
Random.
Aku tahu aku salah, tak seharusnya aku begini.
Memasuki kehidupannya dan membuka lembaran bersamanya.
Maaf, jika saat ini kamu tlah melupakanku.
Ini semua salahku.
Sebenarnya, aku sama sekali tak mau jika kamu melupakanku.
Aku hanya mengikuti apa yang hatiku katakan.
Dia menyuruhku untuk menjauh.
Menjauh dari dirimu, hatimu, sekaligus kehidupanmu.
Tapi dia bingung.
Karena dia hanya mementingkan egonya.
Jika dia menginginkan untuk menjauh darimu,apakah aku juga begitu ?
Apakah aku juga ingin untuk pergi darimu ?
Tidak, aku sama sekali tak ingin menjauhimu.
Sama sekali tidak.
Aku tahu saat ini kamu sudah tak perduli denganku.
Jadi kamu tidak akan mengetahui yang sebenarnya.
Karena kamu memang sudah tak perduli.
Kamu takkan pernah mengingatku lagi.
Saat mendengar lagu ini.


Jangan pernah katakan bahwa cintamu hanyalah untukku.
Karena kini kau telah membaginya.
Maafkan jika memang kini harus kutinggalkan dirimu.
Karena hatiku slalu kau lukai.
Tak ada lagi yang bisa ku lakukan tanpamu.
Ku hanya bisa mengatakan apa yg kurasa.

Ku menangis... membayangkan
Betapa kejamnya dirimu atas diriku
Kau duakan cinta ini
Kau pergi bersamanya

Begitulah potongan lirik yang menggambarkan perasaanku.

Saat ini aku tengah merasakannya.
Cengeng bukan ?
Aku lemah, aku bukanlah sebuah karang yang kuat.
Aku bukanlah besi yang kokoh.
Aku bukanlah seorang malaikat.
Aku hanyalah seorang manusia.
Aku tak tahu mengapa aku menangis, airmata ini refleks terjatuh mengenai pipiku.
I'll stop hoping but honestly i really want you.
Aku hanya bisa berharap dan terus melakukan itu.
Bagiku, itu tindakan bodoh !
I want you always with me but it impossible cause you've been with her.
You promise to me.
You must break up, I'm waiting you.
I hope you know that.
I hope you can felt it.
But, you deny your promise to be faithful with me.
Dialuni lagu seperti ini..membuatku tambah merana.
Jika kau tahu bagaimana sakitnya aku ketika aku melihat dia secara terus terang menyebutkan sebuah judul lagu disertai dengan nama *****.
Itu adalah pukulan terberat yang aku rasakan.
Aku juga pernah merasakan sakit ini.
Ketika pertama kalinya aku mendengar kabar bahwa dia telah menjalani sebuah hubungan bersama *****.
Apa yang harus aku lakukan ?
Haruskah aku menterjemahkan setiap isyarat yang aku gunakan ?
Untuk membuatnya sadar bahwa aku sangat menyayanginya.
Kemarin, aku fikir aku bisa melepasnya.
Tapi ternyata aku salah, aku belum bisa membuangnya.
Aku masih menginginkannya.
Aku masih membutuhkannya.
Aku masih ingin memperhatikannya.
Bisimillaaah.
Semoga aku bisa memendam perasaan ini tanpa seorangpuun yang mengetahuinya.

You kill my heart in my time waiting for your.
I believe one day I can get you but I don't know when(⌣́_⌣̀).

Kepada siapa aku bisa mencurahkannya ?
Hanya diri sendiri yang sabar untuk mendengarkan keluhan dari semua kejadian ini.
Tak ada respon.
Tak ada kabar.
Tak ada perhatian.
Ini adalah pertanda.
Sebuah pertanda kematian.
Kematian rasa sayang yang dia miliki untukku.
CUKUP !!
Ini sudah cukup memecah pemikiranku.
Haruskah ?haruskah kamu melakukannya lagi ?
Kenangan.
Buat apa kenangan itu dihadirkan ?
Jika hanya bisa mengingatkan ketiadaan dirimu saat ini disisiku.
Separuh nyawaku terbawa
Terbawa oleh hatimu yang tlah pergi.
Harusnya, setiap kerinduan yang merajam takku ratapi dengan penyesalan.
Apa yang harus aku lakukan ?!
Haruskah aku memujanya ?
Haruskah aku menahan kejaimanku ?
Aku bingung.
Betapa semua ini terjadi membuatku hancur.
Aku tak kuasa, menahan kesedihan.
Kesedihan yang begitu dalam.
Menyentuh sanubariku.
Aku tahu sesuatu !!
Camkan !
Ada baiknya aku harus merelakannya.
Bukankah begitu ?
Aku masih bisa menyayanginya.
Aku bisa sepuasnya meluapkan perasaanku padanya.
Tapi aku tahu.
Aku tak pernah bisa memilikinya.
Hanya satu pesanku.
Jangan pernah kau sia-siakan seseorang yang menyayangimu :)

0 comments:

Post a Comment