"Sometimes you wake up. Sometimes the fall kills you. And sometimes, when you fall, you fly."
Neil Gaiman (via justbesplendid)
Nice. semuanya berubah secepat waktu berputar.
Percayakah ? berawal dari sebuah pertemenan kemudian beranjak ke sebuah pendekatan dan akhirya stuck ke sebuah permusuhan.
well, aku percaya itu tapi entah mengapa saat ini aku merasa ungkapan itu slaah.
aku tengah mersakannya, bermula dari teman, orang yang dekat, musuh dan akhirnya berteman lagi.
Someone doesn’t like you? Fuck it. Having a bad day? Fuck it. Didn’t get that job, or that grade, or that promotion you wanted? Fuck it. Fighting with your lover? Fuck it. Feel fat today? Fuck it. Losing control of everything and everyone? Fuck it. What matters now won’t matter soon; the truly important thing is that you are alive, and that you have the capacity to do absolutely anything with this beautiful, crazy coincidence of being on this earth
Oh god...apakah sekarang sedang musim putus ?!
well, keep smiling for my besties!!
you know...putus bukanlah akhir dari segalanya, right hun ?
KEINGEEEEET MR.EX !!!
This is for the broken hearted. I know how you feel. Empty, betrayed, and no happiness whatsoever. You don’t want to laugh, because you know it’s not going to help, but you don’t want to cry, because it will just make you feel worse. You feel like your heart is falling apart, but not only that, but you know soon your life is going to feel like it’s falling apart too. You don’t think it will ever end, and no matter what this person has done to you, it feels impossible to stop loving them. And everyone wonders why if they have hurt you so much, then why do you still love them. That’s the confusing part, you don’t know why, you just do, and the people who hurt you the most, and normally the ones you love the most. And then, after a few weeks, you finally feel a sense of relief, like you’re getting happy again, but you know inside that you’re just going into denial. And after a few more weeks, you’re back to where you were an empty soul and teary eyes. You thought you got over them, but really, you just stopped showing it. And you can’t help but to show it again. It leaves deep scars on your heart that are there forever. And no one understands how you feel, and how deep you are hurt, no matter who they are, because it hasn’t happened to them And even if it has, every broken heart is different. They don’t know the true pain you feel and carry each and everyday now, so you learn that basically you are alone with all this. And the feeling starts to overwhelm you, and suddenly you just break down, right there, because you know you’ve had enough, the tears just instantly start flowing, and you’re to the point where you don’t care who see’s. Because you’ve spent so many nights lying awake in bed, and so many days being haunted by the scars and fear of rejection. And in the midst of all these tears, you know that its not helping any, and it’s not going to bring them back, if you ever even had them in the first place. After about a million tears have been cried, you finally pull yourself back together and keep going. Your throat starts to clench and your eyes burn with the tears you are trying to hold back. Everyone says, “It will be okay…” But you know it won’t. And that’s the truth, it won’t. And you look back on all of the hurt you had from this, and you realize that people are horrible. You’re still hurt, but you’ve learned to hide it so that everyone thinks you are okay. So now every time you see this person, you know you still love them, and you feel a slight tingle in your heart yearning for them to love you, screaming out, but for some reason they don’t hear it. And then you sit back and wonder how one person could have caused all of this."
I talk to myself, I answer myself, I get knee deep into arguments with myself. I will pace, I will yell, I will hold my breath, I will completely lose my shit. I’ll sit outside in the middle of no where, walk until I get blisters, have conversations with anything that is around. I can pretend i’m…
tak pernah aku tahu, kau tertarik padaku .
dan membuat hatimu tertuju untuk memiliki aku,
Kau coba cari tahu siapa diriku, hingga kau temukan sebuah nama yang selalu menghiasi hati dan pikiranmu .
Rasa itu membuatmu terbang untuk menggapaiku,
Bagaikan sebuah bintang, kau temukan cahaya terang dari diriku .
Aku tak mengerti,
Sebegitu memesonanya kah aku untukmu?
Padahal, aku tahu bahwa kau dikelilingi kilauan berlian,
Yang jika kau mau, kau dapat mencintai salah satunya.
Tapi, kau memilihku.
Awalnya aku ragu, tak pernah aku mengenalmu .
Sekolah ini cukup luas untuk aku kenali segala isinya satu per satu .
Tak banyak yang ku kenal dan tak banyak yang mengenalku.
Dan apakah yang membuatmu tertarik pada sosokku?
Aku yang sama sekali bukan seorang bintang dalam panggung sekolah.
Kau sapa terlebih dulu, mungkin karena malu kau hanya memperkenalkan namamu lewat handphone yang ku genggam.
Tapi tak mengapa, toh saat itu aku pun belum mengenalmu.
Yang ku tahu, kau adalah seniorku di sekolah itu.
Kau membuat aku merasa berbeda,
Awalnya sebelum mengenalmu, aku sangat dikasihani.
Memiliki cinta namun ia telah pergi,
Yang depresi hampir saja menghampiriku dan membuat aku menyesal pernah jatuh cinta..
Mungkin terlalu berlebihan rasanya, tapi rasa sakit itu masih kerap kali menusukku di kala sunyi terbangun dalam mimpi panjangku ..
Kini setelah mengenalmu, ku temukan ketenangan yang selama ini hilang dari hidupku..
Ketenangan yang sempat direnggut oleh cinta lamaku karena cintaku terbawa lari olehnya..
Dan ternyata kau membuatku merasa lebih baik dari sebelumnya..
Kau punya cinta yang lebih besar untukku..
Aku merasa nyaman di dekatmu, kau mampu menyejukan hatiku yang sedang terbakar api cemburu ..
Kau mampu kuatkan lagi tulang-tulangku yang sempat rapuh karena kesempatan yang ku pinta tak pernah kunjung ada..
Penuh perhatian kau padaku, matamu menyiratkan bahwa aku sangat berarti untukmu..
Bagaikan mendapatkan sebuah mutiara, kau begitu mengistimewakan aku .
Yang terkadang, kau lupa bahwa kau juga istimewa,
Sehingga kerap kali kita berbeda pendapat tentang arti sebuah keistimewaan.
Kau begitu menjagaku, kau selalu berkata bahwa kau sangat menyayangiku.
Dusta rasanya jika aku berkata tidak menyayangimu.
Kau berarti untukku .
Lama aku menutup telinga dari kabar apapun mengenai sang mantan pujaan hati, tapi mengapa di saat aku sedang berbahagia, kesempatan yang dulu sangat aku idamkan kini terbuka.
Aku memang belum mampu sepenuhnya merelakan cintaku tergadai oleh perbuatanku di masa lalu,
Aku yang dulu sempat mempermainkn cinta sehingga kini terhempas oleh cinta .
Mataku berbinar, anganku mulai tak terkendali.
Bayang-bayang indahnya cinta lama kembali aku rasakan .
Terbesit dalam benakku, ingin mengulang cinta yang dahulu .
Jika saja ada orang yang tahu tentang hatiku, mungkin aku akan dimaki olehnya.
Bagaimana tidak, aku yang saat ini telah memiliki orang yang sangat istimewa menyia-nyiakannya begitu saja .
Oh Tuhan, Aku terlarut dalam dilema,
Dan hal ini membuat sikapku berubah kepada dirimu yang ku cinta.
Di satu sisi, aku sangat menyayangimu dan belum terlambat rasanya untukku meninggalkanmu sebelum rasa itu terlalu dalam,
Di sisi lain, kesempatan yang ku nanti, kini terbuka untukku namun apakah rasanya masih sama seperti saat pertama kali kita saling mencinta.
Hah, aku bimbang .. sangat bimbang .
Hingga aku menemukan sebuah keputusan yang entahlah ini benar atau salah.
Aku memutuskan untuk pergi darimu, sebelum rasa yang kita miliki terlalu dalam dan membuat ku sulit jauh darimu.
Yaa, meski pun aku berpisah darimu, itu bukan karena aku ingin kembali ke pelukannya,
Memang aku sangat menginginkannya, tapi aku enggan melakukannya .
Begitu jahat rasaku bila aku benar-benar menjadikannya itu nyata.
Meskipun jauh di lubuk hatiku, namanya masih terukir sangat indah .
Beribu maaf terurai dari bibirku, maaf karena saat bersamamu masih ada cinta di hatiku untuknya,
Aku tahu, aku sangat menyakitimu .
Aku pun menangis dalam diam.
Aku butuh waktu, mungkin jika bayangnya sudah mampu terlupakan, aku dapat mencintaimu sepenuhnya.
Saat aku menyusuri koridor sekolah ini, aku bertemu dengan teman-temanmu, sahabat terbaikmu.
Mereka menatapku seakan aku adalah sosok yang paling mereka benci, aku merasa sorot mata itu terlalu tajam menatapku.
Apa aku memang sudah menjadi musuh nomor satu untuk semua temanmu karena aku menyakitimu, atau apakah sorot mata itu hanya ilusiku saja?
Entahlah.
Berat rasaku bila harus tanpamu, padahal aku tahu tak ada lagi ikatan cinta di antara kita.
Meskipun sebenarnya, kita masih sama-sama memendam rasa.
Dan aku bersyukur, kau masih ingin mendengar ceritaku, sama seperti saat kita bersama dulu meskipun perpisahan itu sudah terlewati beberapa bulan lalu.
Tak ada yang berbeda rasanya, hanya status yang membuat kedekatan kita menjadi tanda tanya.
Kini, semua yang ku rasa selalu tentangmu, tak pernah lagi aku mengingatnya .
Kau menyita hati dan pikiranku hanya untukmu,
Dan membuatku menyelami arti kesetiaanmu.
Dan ketika itu penyesalan selalui menjadi hantu dalam mimpiku.
Pernah kau memintaku untuk kembali mencintaimu, menjalin kembali status kita yang lalu.
Namun saat itu, aku belum mampu, bahkan aku sempat memintamu mencari cintamu tapi bukan aku.
Kini aku mengharapkan pinta itu lagi, aku ingin kau menyatakan bahwa cinta itu masih ada.
Sepulang sekolah, seorang temanku berkata sesuatu tentangmu,
Sesuatu yang mengganggu pikiranku dan menyimpan tanda tanya besar dalam hatiku.
Teringat kejadian beberapa waktu lalu, saat aku memintamu mencari cintamu tapi bukan aku,
Dan apakah kamu telah menemukannya?
tak terasa air mata menodai pipiku.
Aku merasakan kembali rasa sakit itu, sama seperti saat aku tahu bahwa mantan kekasihku telah menjalin cinta dengan yang baru padahal saat itu hatinya masih ku jaga..
Aku merasa tak rela, kau yang selalu meyakinkan aku betapa besar rasa sayang dan setiamu untukku tapi kini mencoba mencari cinta yang bukan aku.
Yaa, memang aku yang salah.
Mungkin ini karma untukku.
Aku menanyakan kebenarannya kepadamu tapi kau mengelaknya,
Dan kau malah menanyakan tentang perasaanku seandainya saja itu benar,
Aku tak mampu berbohong tentang hatiku sekeras apapun aku mengatakan tidak, tapi nyataku hati ini memang tersakiti.
Air mata kini benar-benar membanjiri kantung mataku, dan mengalir dengan deras layaknya air terjun.
Hatiku begitu terguncang, rasa kehilangan itu kini semakin menakutiku.
Aku menangis dan terisak tepat di depan sebuah microphone dimana kau dapat mendengar jelas rintihanku.
Aku sangat kecewa. Kata-katamu masih terngiang di telingaku saat kau berkata bahwa hanya aku yang kau cinta.
Aku tak tahu, apakah berita yang ku terima benar adanya,
Kau tak letih untuk meyakinkan aku bahwa hatimu masih setia menungguku,
Yaa, aku pun percaya padamu. Mungkin saja temanku yang salah..
Seiring waktu berlalu, peristiwa ini sedikit terlupakan dalam benakk meskipun aku masih sangat sakit ketika harus mengingatnya.
Dan, aku kembali harus tersakiti.
Ketika temanku berkata lagi tentangmu.
Tentang kau dan wanita itu.
Siapa dia?
Seistimewa apakah dia sampai mampu membuatmu ingin meninggalkanku?
Aku ingin sekali mencari tahu tentang wanita itu, tapi apakah aku pantas berlaku demikian.
Aku bukan siapa-siapa untukmu, akulah yang menyakitimu, aku yang memutuskan cintamu tapi kini aku yang begitu cemburu dan ingin bersamamu lagi.
Sayang, betapa hebat cintamu.
Mampu membuat aku melakukan hal yang tidak pernah aku lakukan sebelumnya.
Aku banyak belajar dari kisahku di masa lalu.
Aku tidak ingin kehilangan orang yang sangat aku sayangi untuk yang kedua kalinya.
Di saat kesempatan masih ada, aku ingin mengutarakan semuanya..
Aku tak sanggup menyimpan perasaan ini sendiri.
Awkaaaaay tamat.gamau nge-bahas dia terlalu larut, takutnya dia nge-baca postingan gue ini dan sadar...hm
satu ya, gue ngga mau balik ke masa lalu yang suram, now buat my last bf, aku udah buktiin ke kamu bahwa aku udah berubah.
mau lihat buktinya ?
semester pertama aku juara dua, sadarkah kamu?tanpa kamu aku PASTI BISA !
0 comments:
Post a Comment