Monday, March 8, 2010

it’s over.

yah bukan berakhir dalam artian ga bisa ketemu lagi sih.

dua bulan yang penuh kenangan dan pengalaman hidup serumah ma enam orang sinting (keterangan lebih lanjut bisa dibaca di postingan sebelumnya) yang mungkin ga akan pernah keulang lagi.

tidur bareng, makan bareng, menggila bareng, mbosok bareng, stres bareng.

kamu sangat berarti

istimewa di hati

selamanya rasa ini

jika tua nanti kita tlah hidup masing-masing

ingatlah hari ini

(ingatlah hari ini - project pop)



lucky I’m in love with my bestfriend
lucky to have been what I have been
lucky to becoming home again

( lucky – jason mraz feat colbie caillat )


is it really lucky to be in love with your bestfriend?
ato justru itu buruk karena akan merusak persahabatan yg udh ada?

di antara semua cinta yang ada

kau yang selalu membuatku tak berdaya

begitu berarti cintaku yang pertama

biarkanlah menjadi rahasia

kisah cinta di antara kita

meskipun kini ada yang lain di hati

biarlah menjadi rahasia

di antara semua kaulah yang pertama yang aku cinta

( yang pertama – maliq & d’essentials )


he make me feel so in love
hihi
okeee gue emang belum bisa mengertikan apa yang gue rasa
tapi ?
gue ngerasain yang namanya enjoy dan bisa ketwa karena dia
hmm inikah yang namanya jatuh cinta ?
aku harap begitu hihi

i wanna share something with you guys !
lo tau gak ?
putus cinta itu bukan akhir dari kehidupan
melainkan akhir dari sebuah relationship saja
hehe

baca deh ini
menurut gue orang yang lagi patah hati itu mempunyai tingkat kreatifitas yang sanga TINGGI

SEKAPUR SIRIH TENTANG PAHAM PENGERTIANISME YANG SAYA JALANI:
Ini penting, karena ini soal pengertian.
Bacanya pelan pelan, every single sentence matters.
Prinsip pertama yang gue anut di otak: Sebelom jadian sama lo, pacar lo sudah punya kehidupan yang sudah dijalaninya bertahun tahun dan lo gak tau sedikitpun tentang itu, rata rata. JANGAN MERUBAH HIDUP PACAR LO dengan melarang dia ini itu, yang sebelumnya sudah dia jalani, kecuali tanda kutip, demi kebaikan dia. Itu juga disampaikan dengan baik baik, boleh plus 10o1 jurus cimande cikalong.
HIDUP LO JUGA JANGAN BERUBAH. Live like before, enjoy every step you take.
Pacar lo punya kehidupan yang gak perlu berubah karena dia jadian sama lo, yang mungkin diperparah dengan notabene-nya posesif ya, pikir, setiap detik kehidupan pacar lo gak bisa diulang, kasihan kalo separuhnya diisi sama lo.. Bisa suteresss.
Dia butuh ruang untuk berekspresi dan melakukan apa yang dia suka, JANGAN DILARANG untuk menyalurkan hobinya yang gak sesuai sama jadwal pulang les piano lo (bagi para minta jemput holic).
Loyalitas emang nomor satu, tapi lo juga harus sadar, KALO PERSELINGKUHAN YANG BEJAT DAN MENYAKITKAN DAN TIDAK BERPRIKEMANUSIAAN ITU bisa terjadi. TANAMKAN DIOTAKMU GIRLS: Gue tau perselingkuhan emang sakit banget. Lo boleh nangis. Tapi jangan keterusan. Karena pada dasarnya, Gak ada yang perlu ditangisin, diseselin. Cuma perlu dihadapin dan diselesein dengan cara se'selow' mungkin. Jangan sinetron treak treak minta putus, apaan sih hahahaha miris tau liatnya. Selesein baik baik, kalo pun harus putus, bilang, aku bakalan tetep baik sama kamu meskipun kamu gak baik sama aku. Dengan sikap seperti itu, Pacar lo insyaallah gak bakalan bisa lupain lo. Gak perlu bales dendam. Childish.
THE MOST IMPORTANT EXPLAINING PART
Soal perselingkuhan, emang gak bisa dihindari. Kalaupun ini sampe kejadian di diri gue, disamping gue selalu percaya sama dia, gue tau kalo misalnya, gak menutup kemungkinan kalo dia bisa aja selingkuh. To be honest, gue bisa ngesense adanya perselingkuhan di setiap relationship orang orang, tapi gue gak berani untuk ngesense pada relationship sendiri. Karena itu, gue, memberikan toleransi yang besar sama dia, untuk menjalani setiap aspek kehidupan yang terjadi, tanda kutip. Adalah dengan memberikan toleransi, pengertian dan bisa menerima logical explanations bahwa yang dia lakukan adalah manusiawi, cara gue nunjukin rasa sayang ke dia. Gue mau, dia bisa sharing APAPUN ke gue. Termasuk, disaat dia sedang naksir cewek lain. Itu manusiawi dan gak bisa dicegah. Dia cowok, bisa naksir siapa aja, dan itu hak. Cuma, seperti gue bilang, selingkuh itu HAL PALING BEJAT DAN SAMPAH DIDUNIA INI. Jadi, kalo sampe terjadi di gue, 1 hal yang pengeeeeeeeen banget gue bilang, dan pasti gue bilang ke cowok gue: "Mau gak mau, kamu harus bisa milih antara aku dan dia, kalo kamu tetep gak bisa, jadi, lebih baik kamu lepasin aku, aku gak mau kamu consider aku sebagai penghalang, karena status kamu yang masih pacar aku, itu nonsense." Emang gue gak mau. Gue sangat gak bisa terusin sebuah relationship kalo dia sudah merubah prioritasnya. Dari gue, jadi selingkuhannya. Gue gak mau menghalangi 2 orang yang sama sama sayang, untuk saling menyayangi. Apalagi mungkin notabene-nya, selingkuhannya seratus juta kali lebih baik dari gue dari segi apapun. Dengan pengertian pula, gue bisa gak emosi, dan cenderung bersikap baik dengan selingkuhan pacar gue, notabene lagi: tidak sefriendly mungkin, tapi juga tidak memusuhi. Gue bisa mengerti semuanya, alhamdulillah, gue gak nangis nangis sampe sesungukan, gue gak teriak teriak minta putus, meskipun emang, untuk mengembalikan semua perasaan seperti semula butuh proses yang gak gampang. Kita gak pernah tau, alasan dia merubah prioritasnya, apakah apa yang dia cari gak ada di kita, tapi ada di selingkuhannya itu, atau mungkin karena hal lain. Kalo gue, gue gak perlu tau alasan selingkuh. Gue cuma butuh, kalo emang kamu selingkuh dan gak bisa lepasin dia, mendingan kamu lepasin aku. Sebelum semuanya jadi terlalu jauh. Lebih baik aku yang ngalah, gitu jalan pikiran gue. Bukan berarti menyerah sama keadaan loh ya. Tapi gue grow up ajalah, mengusahakan yang terbaik dan tidak menyelesaikan masalah dengan cara childish yang ujungnya gak ketemu temu. Mending cari jalan terbaik supaya cepet selesai, jadi GAK ADA LAGI YANG TERSAKITI. Penting: Gue mau dia bisa inget gue jadi sebuah pengalaman yang baik. Gue mau ngasih pengalaman ke dia bahwa, ada cewek seperti gue disamping tipikal cewek cewek rata rata lainnya. Cewek rata rata dari semua curhatan dan pengalaman yang gue liat sendiri, cewek cewek marah kalau cowoknya punya special relationship dengan cewek lain. Entah TTM, HTS, whatsoever. Emang rasanya gak terima pada awalnya, tapi, gue gak mengikuti rasa gak terima itu, karena yang ngontrol emosi, bukan otak dan logika. Dengan dia ketemu tipe cewek kayak gue ini, yang gak marah dan bisa mengerti, dia bisa bandingin, mana yang baik buat dia. Jadinya, putus pasti, tapi life goes on. Apakah lalu kehidupan lo akan 'berhenti' pasca putus? Sayang. Life MUST goes on. Bersikap seperti biasa dan tetep mendoakan yang terbaik buat dia adalah jalan terbaik untuk survive dari broken heart kalo buat gue. Dan bisa menerapkannya suatu saat bakalan ngasih kepuasan yang sangat besar buat gue, karena, gue merasa udah grow up dan dewasa, dengan bisa menyelesaikan masalah sendiri tanpa harus down. Mudah mudahan apa yang udah gue omongin bener bener bisa jadi sikap gue, kalo sampe, hal bejat itu beneran terjadi. Tapi, above all, gue sangat percaya sama dia, dan kebahagiaan dia jadi prioritas nomor satu. Justru disitu letak bentuk sayang gue.


pernahkah kalian merasakan dilemma yg luar biasa karena logika dan perasaan kalian sedang bertempur hebat? dimana masing-masing dari mereka meneriakkan pembenaran serta penghujatan atas dua hal yg berkebalikan?

itulah yg sedang kualami saat ini..

aku sedang berdiri di depan sebuah pintu dengan cat putih yg mulai mengelupas.. pintu itu tampak sederhana, namun aku tahu bahwa apapun yg berada di baliknya tidaklah sesederhana daun pintu yg menyembunyikannya dari pandangan..

di tanganku tergenggam sebuah kunci tembaga.. ya, seseorang dari masa lalu telah memberiku kunci itu dan ia berharap aku mau membuka pintu itu untuk menghadapi apapun yg ada di baliknya.. namun aku hanya bisa terdiam dan berpikir keras mengenai apa yg sebaiknya kulakukan dengan kunci itu, karena aku terlalu takut untuk mencari tahu apa yg menungguku di balik pintu itu..

sembari mematung, aku mengawasi ‘perasaan’ dan ‘logika’ sedang sibuk berdebat seru..

akhirnya ‘perasaan’ berhasil menyemangatiku untuk memasukkan kunci itu ke lubang kunci dan memutarnya perlahan.. namun ketika tanganku telah meraih kenop pintu, tiba-tiba ‘logika’ membentak dan memintaku untuk menjauhi pintu itu.. aku terperanjat dan secara refleks menarik tanganku, beserta kunci, dari pintu.. ketika rasa terkejut mulai memudar dari dalam diriku, aku perlahan mulai membenarkan apa yg baru saja dikatakan ‘logika’..

aku pun melangkah mundur dari depan pintu, tapi masih tetap menatap pintu itu dengan penasaran, berharap pintu itu bisa terbuka sendiri dan memperlihatkan isinya tanpa aku harus melangkah melewatinya..

‘logika’ tersenyum penuh kemenangan, tetapi ‘perasaan’ menatapku dengan sedih..

aku menunduk dan tak berani membalas tatapan ‘perasaan’..

ingatanku kembali pada sebuah peristiwa yg terjadi setahun lalu.. ketika itu aku melakukan sesuatu atas permintaan ‘perasaan’.. yg kulakukan ketika itu sungguh menyakiti diriku, namun aku tetap bertahan karena ‘perasaan’ memintaku demikian sambil berlutut dan menangis.. selama itu ‘logika’ hanya mengawasi kami dengan ekspresi aneh pada wajahnya.. berulang kali ia berusaha menghentikanku, namun entah mengapa aku menulikan telingaku terhadap seruannya, dan tetap melanjutkan apa yg sedang kulakukan, yaitu menyakiti diriku sendiri..

akhirnya ‘logika’ kehilangan kesabaran.. ia menampar pipiku dengan sekuat tenaga.. ‘perasaan’ menjerit, dan aku merasakan rasa sakit yg luar biasa akibat tamparan itu, lebih menyakitkan dibandingkan rasa sakit yg telah kuberikan pada diriku sendiri.. aku jatuh terduduk, terlalu sakit untuk membalas tamparan ‘logika’, juga terlalu lemah untuk kembali melanjutkan apa yg sedang kulakukan sebelumnya..

‘logika’ berteriak marah “kau pikir apa yg sedang kau lakukan?! sampai kapan kau akan menyakiti dirimu sendiri seperti ini?!”

aku mulai menangis sejadi-jadinya..

aku menangisi rasa sakit yg menderaku akibat perbuatanku sendiri, aku menangisi rasa sakit akibat tamparan ‘logika’, aku menangisi ‘perasaan’ yg kini berlutut memelukku sambil tersedu-sedu..

rasa sakit yg diberikan ‘logika’ memang lebih menyiksaku dibandingkan rasa sakit akibat hal yg kulakukan atas permintaan ‘perasaan’, namun menjernihkan pikiranku..

apa yg telah kulakukan?

aku tahu ‘perasaan’ tidak berniat buruk, aku tahu akulah yg sebenarnya bodoh..

aku berdiri, memeluk ‘logika’ dengan penuh terima kasih.. rasa sakit yg telah ia berikan akan selalu membekas, sebagai pengingat bahwa aku pernah melakukan tindakan bodoh, dan sekarang lah saatnya bangkit kembali dari rasa sakit yg kualami..

aku kembali pada masa sekarang, dimana ‘logika’ dan ‘perasaan’ sedang berdiri di sebelah sebuah pintu sederhana dengan cat mengelupas, menatapku dengan ekspresi yg berkebalikan..

‘perasaan’ berkata “tidakkah kau ingin mengetahui apa yg ada di balik pintu ini? mungkin saja di baliknya ada sebuah jalan menuju kebahagiaan yg selalu kau dambakan!”

‘logika’ menggelengkan kepalanya tidak percaya dan membantah “kau gila? kuberitahu kau, apa yg ada di balik pintu ini pernah menyakitimu dengan cara paling menyakitkan yg bisa kaubayangkan! bagaimana kau bisa yakin bahwa hal itu tidak akan menyakitimu lagi? kau tidak boleh membiarkan dirimu merasa sakit, tidak lagi!”

aku menggelengkan kepalaku, berusaha menjernihkan pikiranku..

tanpa sadar, tanganku memainkan kunci tembaga itu.. aku betul-betul tidak tahu apa yg harus kulakukan dengan benda kecil ini.. haruskah kugunakan? atau kubuang saja?

tiba-tiba aku tersentak.. ‘logika’ menghampiriku dan menarik tanganku menjauhi pintu.. “kita pergi saja,” ia berujar tegas, “karena tak ada gunanya tetap di sini.”

langkahku tertahan, mataku menangkap bayangan wajah ‘perasaan’..

wajah itu berkeriut menahan tangis, tampak luar biasa pilu..

“tunggulah dulu,” ia berbisik lirih, “tunggulah dulu, jangan pergi, beri ia sedikit kesempatan.”

aku menggelengkan kepala tak mengerti, “siapa?”

‘perasaan’ menatapku lurus-lurus dan berkata, “dia yg memberimu kunci itu.”

“dia?” aku mengulang, “kenapa aku harus menunggunya?”

“ya! kenapa harus menunggunya?” timpal ‘logika’ dengan sengit. “dia takkan datang! dia terlalu pengecut untuk datang!”

“kumohon,” bisik ‘perasaan’ sedih, “berilah waktu sedikit lagi, kumohon.”

‘logika’ menarik tanganku namun aku tak bergeming, masih menatap ‘perasaan’.. “baiklah,” ujarku tegas, “aku akan memberi sedikit waktu, namun bila ia tak kunjung muncul maka aku akan pergi bersama ‘logika’!”


cerita di atas based on true story, tepatnya cerita di atas lah yg sedang gue alami sekarang, hari ini, jam ini, menit ini, detik ini.. gue blom tau gmn kelanjutannya, karena waktu yg gue berikan untuk menunggu ‘dia yg memberikan kunci tembaga’ baru akan berakhir nanti malam..

klo dia muncul, maka gue akan memberi sedikit kesempatan pada ‘perasaan’ tapi klo dia tidak muncul, maka gue akan pergi bersama ‘logika’..

untuk kamu yg mungkin ga akan pernah baca tulisan ini, sejujurnya aku pengen menguji keseriusan niat kamu.. kesempatan buat kita berdua untuk bisa bersama mungkin emang udh hampir menghilang, tapi bukan berarti hilang sm sekali.. aku msh menyimpan sedikit harapan, dan klo aja kamu mau datang untuk memperjuangkan sedikit harapan itu, kita bisa bersama-sama memperbesar kesempatan yg ada..

tapi nampaknya kamu lbh memilih untuk menyerah? berarti memang sedangkal itu keseriusanmu, sungguh mengecewakan.. yah pilihan ada di tanganmu, klo kamu ga muncul sampai lewat pukul 12.00 malam ini, aku akan pergi bersama ‘logika’ dan ketika itu terjadi maka kesempatan buat kita berdua untuk bisa bersama akan semakin mendekati titik ketiadaan..


BERHENTI SESAAT KARENA MAU UJIAN
Hooh musti dapet nilai diatas delapan kalau mau satu sekolah sama dia hihi
SEMANGAT ,jangan pernah bosan meladeniku yang penuh ketidaktahuaan tentangmu

0 comments:

Post a Comment